Produk-produk kerajinan itu dibuat oleh anak-anak dari jurusan Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis (MPLB).

Kegiatan itu dilakukan dalam rangka menyikap isu terkait tingkat pengangguran lulusan SMK di Bangka Belitung sangat perlu disiasati oleh sistem pembelajaran yang menyenangkan dan memiliki dampak setelah mereka lulus.

Dengan sebuah pemikiran dan trobosan pembelajaran yang mewajibkan satu kelas harus memiliki enam perusahaan (galeri) pada pelajaran humas dan peluang usaha telah menelurkan sebuah ide kreatif produk usaha yang perlu diapresiasi lewat event.

Dengan menggaet Dekranasda (Dewan Kerajinan Daerah Bangka Tengah) pelajar-pelajar bisa percaya diri terhadap produk mereka. 

Dari tanggal 30-31 Mei Banyak pejabat-pejabat penting yang hadir melihat dan membeli produk siswa-siswi tersebut 

Tidak hanya pejabat penting, antusias dari masyarakat pengunjung Pantai Kebang Kemilau juga memberi nuansa keberanian peserta didik.

Galeri lukis yang menyediakan sepatu lukis, tas lukis, box file lukis, hiasan dinding lukis memberi warna baru UMKM bahwa lewat tangan-tangan kreatif bahwa pesona wisata Bangka, dan aspirasi bisa tersampaikan.

Dalam gebyar pameran itu, ada 24 galeri dengan 72 produk UMKM yang unik dan murah-murah yang dipamerkan.

“Lewat galeri batik kawat bekas yang telah kami buat menjadi dompet, baju dan tas. Telah memberi sebuah keyakinan kepada saya untuk nantinya di kembangkan setelah lulus. Karena para pengunjung suka dengan produk kami," ucap Tiara, salah seorang siswa kepada Bangkapos.com, Kamis (1/6/2024).

Sementara itu, Ardian Sufandi sebagai guru pembimbing mereka berkata, dengan konsep pembelajaran dan sering pameran di tempat umum akan melatih mental dan paradigma baru bagi mereka bahwa lulusan SMK adalah menciptakan pekerjaan bukan mencari lapangan pekerjaan. 

"Hal ini bertujuan agar mereka bisa membuka kantorannya sendiri sesuai jurusan mereka manajemen perkantoran dan layanan bisnis," katanya.